SUAMI, PINTU SURGA DI RUMAHMU

Isteri, memiliki pintu surga di rumahnya. Pintu itu bisa mengantar dia ke surga atau melemparkannya ke neraka. Pintu itu hanya satu, SUAMI.

*Isteri yang TAAT kepada suaminya*, kelak memiliki kedudukan seperti lelaki yang mati syahid dalam peperangan di jalan Allaah.

Setiap isteri melayani suaminya, maka perbuatannya akan meninggikan darjatnya di sisi Allah.

*Amal ibadah yang paling utama bagi seorang isteri* adalah melayani suami dan anak-anaknya.

More

🍁Orangtua Digital🍁

Oleh Mohammad Fauzil Adhim
Suatu malam di stasiun kereta api Tugu, Yogyakarta. Seorang ibu sedang menebar senyumnya, entah dengan siapa. Tapi bukan kepada orang di sekelilingnya, bukan pula kepada anaknya yang masih balita di sampingnya. Tampak sangat asyik. Diselai lorong sempit, suaminya duduk hampir berhadapan, juga tengah asyik dengan gadget ukuran cukup lebar di tangannya.
Anak lelakinya sesekali merajuk meminta perhatian, tetapi segera ditepis oleh ibunya, bahkan kadang agak ketus. Anak itu masih berusaha merebut perhatian ibunya, tapi tetap gagal. Lalu ia mencoba lagi meraih perhatian ayahnya. Tetap sama: gagal. Beberapa saat kemudian ibunya tiba-tiba dengan wajah penuh semangat berbicara kepada anaknya, meminta berdiri, lalu berpose sejenak untuk diambil gambarnya melalui gadget. Belum puas, sekali lagi anaknya diminta bergaya. Senyum lebar merekah dari keduanya. Tetapi sesudahnya, ibu itu kembali tenggelam dengan gadgetnya, membiarkan anak lapar perhatian.

 
More

Karena Menikah Tak Sekedar Tentang Cinta

Karena menikah tak sekedar tentang cinta. Butuh ilmu untuk melakoninya. Butuh skill dan pemahaman yang benar untuk memainkan perannya. Terlalu riskan jika menjalani pernikahan sekedar trial error semata. Terlalu beresiko jika menikah tanpa persiapan dan sekedar mengalir apa adanya.

Bisa jadi rumah tangga kita sih tetap baik-baik saja meski tanpa persiapan.
Padahal kita bisa mewujudkan rumah tangga yang tak sekedar baik-baik saja jika tahu ilmunya. Lebih harmonis, lebih bahagia.
Salah satu persiapan pernikahan adalah persiapan mental dan ruhiyah. Bagaimana kita membangun wacana yang benar dan meletakkan paradigma yang proposional tentang sebuah organisasi bernama pernikahan. Banyak hal yg semula haram, kini jika kita lakukan justru berpahala.
Menikah memang seringkali identik dengan kata bahagia. Membuat para lajang rindu segera berakhir masa penantiannya.
More

Menikah Itu Tanggung Jawab Akhirat

“Ustad, saya sedih dan kesal. Kami sudah enam bulan menikah dan belum juga dikaruniani anak. Setiap kali saya berkunjung ke rumah orangtua saya selalu saja ditanya sudah isi belum? Apa lagi tetangga saya yang baru menikah dua bulan lalu, sekarang sudah hamil 4 minggu. Ketika saya berkunjung ke rumah mertua pun sama, Beliau mengatakan kapan punya anak? Kadang ditanya juga, kok belum hamil-hamil sih? Kami sudah memeriksakan diri ke dokter dan hasilnya baik, tapi kenapa belum juga hamil ustad?” tanya seorang wanita muda.
“Itu semua kehendak Allah, takdir….” jawab ustad.

“Kok jawabannya takdir sih? Serius ustad, saya merasa amat tertekan. Hampir setiap hari ada saja yang menanyakan hal semacam itu…” celetuknya.
“Ustad, kalau saya lain lagi. Kaki suami saya patah 2 bulan lalu karena kecelakaan sehingga Beliau tidak bisa bekerja. Saya terpaksa mencari pekerjaan yang bisa dibawa ke rumah, yaitu jasa cuci dan setrika. Tapi saya merasa sangat lelah ustad karena selain bekerja, saya harus mengurus anak-anak dan mengurus suami saya semantara mertua saya tidak juga membantu, rasanya saya sangat putus asa sekali…” celetuk seorang ibu.
“Bukan hanya ibu-ibu yang punya masalah, saya juga punya keresahan…” ujar seorang laki-laki.

More

Tips Sabar Menghadapi Ananda

Ada banyak teman maupun tetangga yang tanya : mbak kok bisa sih sabar banget sama anak? Tidak pernah marah, tidak pernah bentak, tidak pernah mukul. Bagaimana caranya?

Pun begitu juga kata suami. Bersyukur punya istri kamu karena sabar sama anak2 😊
tidak pernah marah, tidak pernah bentak, tidak pernah mukul bukan berarti tidak ada tantangan seperti yg ditemui kebanyakan orang tua. Sama saja dengan yang lain, namanya anak-anak ada saja yg dilakukan dan kadang bikin hati maupun kepala ikut cekot2.
Tapi kalau diingat2 ini yang coba saya lakukan manakala buah hati menguji kesabaran kita.

1⃣Mencoba terus mengingatkan diri sendiri klo anak itu titipan Allah.
Jadi mau “senakal” apapun, jangan sampe dibentak, jangan sampe dipukul. Bagaimana kita mau bertanggung jawab sama yg punya nanti? Kata nakal sengaja dikasih tanda petik, karena saya sepakat, sebenarnya tidak ada anak yang nakal. Sama seperti sebenarnya tidak ada murid yang bodoh, yg ada hanya guru yg belum tepat mengajarnya.

2⃣Ingat bahwa rasulullah memperbolehkan anak dipukul nanti pas umur 10 tahun.
Itupun karena alasan sholat, tidak keras dan harus memenuhi syarat bahwa penanaman tentang sholat sudah dianggap tuntas.

Hikmahnya apa?

More

 Istri Ideal 

Oleh Fifi P. Jubilea

Sungguh tidak mudah menjadi seseorang yang ideal, namun setiap pasangan menginginkan pasangannya ideal. Tuntutan demi tuntutan berlaku dan bila sang penuntut tidak puas dengan tuntutannya, maka yang terjadi adalah rasa tidak puas yang membuat seoarang istri atau suami sudah tidak ideal menjadi bertambah tidak ideal. Ideal menurut siapa? Standarnya apa? Tentu saja standar ideal itu berbeda-beda, dan bila ditanya lagi dengan lebih dalam, standarnya apa, maka jawabnya adalah… “Yaa seperti istri-istri Rasulullah…” jawaban ini membuat istri terdiam, dan batinnya bertanya, “tentu saja istri-istri Rasul ideal, bahkan sangat ideal, lhaa, suaminya saja ideal banget, Rasulullah.”

*Istri-istri Rasulullah sangat ideal*

Bersedia dipoligami, nah yang satu ini membuat kita bingung, karena lagi-lagi persoalan yang terjadi dalam sebuah rumah tangga yang biasanya berjalan lima tahun, isu poligami mulai mendominasi pembicaraan suami istri. Dimulai dengan; “kalau.. Kalau aku menikah lagi gimana yang…” tanya sang suami menyelidik. Menguji kesadaran dan kesabaran sang istri, istri pun menjawab dengan gagah, ” yaa, kalau abang mampu bersikap adil mengapa tidak?” Dan kemudian sang suami mengecup istrinya dengan bangga, namun hati sang istri menjadi murung, sang istri diam saja, dan beralih membicarakan hal-hal lain yang menurutnya lebih penting.
*Istri Rasulullah pencemburu*

Istri Rasulullah cemburu pada suaminya dengan cemburu yang santun, cemburu yang bermutu, sehingga layak dijadikan ibrah, cemburu yang tidak membabi buta. Bukan cerita yang asing lagi bila kita mendengar bagaimana Aisyah cemburu pada Rasul. Namun cemburunya hanya sekedar melempar tepung, dan Rasulullah yang peka dengan keadaan segera mengalihkannya dengan kelembutannya.
Cemburu yang santun, dengan tidak cemberut, tidak ngambek, tidak dengan mendiamkan sang suami berhari-hari dan bahkan menjadi judes tiba-tiba, galak seketika dan marah-marah tanpa sebab, apalagi sampai harus membanting pintu, wah, jauh dengan perilaku istri-istri Rasul. Dan kitapun terpegun, bila diingatkan soal cemburu, sulit untuk tidak cemburu, atau mencoba sabar dengan mengingat kembali kisah istri-istri para nabi, namun tidak semudah itu, jerit rani dalam hati. Sulit, ketika mendapati suami sangat ramah pada pelayan toko, atau ketika suami sangat perhatian pada ibu muda tetangga sebelah yang baru mau melahirkan dengan memberikan saran- saran mengenai kesehatan, yaa suaminya memang dokter, dan bayangan bahwa suaminya harus menjumpai perawat-perawat muda yang lincah setiap hari, membuat Rani tersiksa. Rasa kesal dan prasangka buruk terhadap suaminya membuat dia menjadi uring-uirngan, dan tentu saja hasilnya negatif, suami yang tadinya pulang setiap petang bisa menjadi malas pulang, karena menjumpai istri yang sibuk marah-marah tidak karuan. Istilahnya mengungkit hal-hal yang kecil menjadi masalah besar, bukankah berumah tangga untuk mendapatkan kenyamanan bukan kemarahan?
*Istri Rasulullah sangat dermawan*

Istri Rasulullah tidak punya pembantu, anaknya pun memiliki tangan yang tidak lembut karena menggiling gandum sendiri, padahal Fatimah adalah anak seorang pemimpin negeri, bayangkan bila ada anak pemimpin negeri seperti itu, luarbiasa, kita saja yang cuma anak pak RT, punya khadimah, dan tidak pernah menggiling beras sendiri, selalu ada yang bantu. Maka ketika dihadapkan pada kenyataan, Sofi yang sudah dua bulan tidak kunjung memiliki pembantu rumah tangga, walau sudah mencari kemana-mana, bahkan sang suami sudah pula mendatangi beberapa agen pembantu rumah tangg , hasilnya nihil. Sofi yang sudah terlalu lelah dirumah mengerjakan pekerjaan rumah yang tidak ada habisnya, akhirya meluapkan emosinya pada sang suami yang mengerti istrinya lelah. Namun para istri juga harus ingat, bukankah suaminya yang baru pulang kerja juga lelah, apalagi kondisi diluar rumah yang begitu mencekam, persaingan di kantor yang begitu tajam, belum lagi mungkin bos ditempat kerja sang suami menekan dengan ketidakpuasan terhadap kerja sang suami. Maka bila kadang istri harus marah-marah karena tidak punya pembantu, sangatlah disayangkan, satu kuncinya harus sabar, bukankah semua pekerjaan rumah yang dilakukan istri dengan ikhlas akan diganjar dengan pahala oleh Allah Swt.
*Istri Rasululah kuat beibadah*

“aku membuka mataku, dan aku melihat Rasulullah yang sedang sholat malam dengan khusyu sampai janggutnya basah berlinang airmata.” Istri Rasullah melihat tauladan, dan segera pula melakukan ibadah, dengan tekun, hal ini merupakan bukti bahwa istri Rasulullah taat beibadah. Hati sih ingin, siapa sih yang tidak ingin bangun malam melaksanakan shalat dan berdoa, sungguh-sungguh, bahkan seperti yang sudah diketahui dari hadist-hadist bagaimana sholat malam itu, bila berdoa akan dikabulkan doa kita. “Motivasi ada, namun, lelah, yaa lelah rasanya, sudah bekerja seharian di kantor, malam harus terbangun pula untuk sholat malam,” Fitri menggumam ketika dikantornya ada kajian muslimah setiap jumat yang mebahas tuntas tentang fadilah sholat malam. Yaa bila aku bangun malam, maka waktu tidurku sempit, mau tidur lagi rasanya suadah tidak bisa, tidak mudah untuk langsung terlelap menunggu subuh setelah shalat malam, bisa-bisa kebablasan, dan akibatnya dikantor jadi mengantuk, dan sejuta alasan terpampang. Akhirnya ketika dikatakan istri Rasulllah rajin sholat malam, maka Fitri pun menanah, kalau aku jadi ibu rumah tangga saja seperti istri Rasulullah,mudah saja bagiku untuk melakukan shalat malam, kalau mengantuk, maka aku tinggal tidur dan tidak terpaku pada jam kantor dan kemacetan lalulintas.
*Istri sahabat Rasul pandai menyembunyikan kegelisahan hatinya*

pernah dengar kisah Ummu Sulaim, yang anaknya meninggal lalu disembunyikan dari suaminya yang baru pulang, bahkan sang istri sempat melayani sang suami dengan baik, tanpa mengganggu suaminya yang masih sangat lelah. Dan subhanalah, pandainya sang istri menjaga hati sang suami, membuat kisah ini seringkali dijadikan senjata oleh para suami yang kala melihat istrinya hanya bercerita tentang masalah masalah dan masalah saja. Sajikanlah cerita-cerita yang enak untuk didengar, yang membuat suasana gembira, mengapa para istri seringkali tidak sabar untuk menceritakan masalah dan masalah ketika berjumpa dengan suaminya. Entah itu mulai dari soal tagihan listrik yang membengkak, raport anak yang kebakaran, tetangga depan yang menjengkelkan, ibu mertia yang sakit-sakitan dan perlu ganti dokter, sampai mungkin cerita-cerita dan keluhan tentang guru ngaji sang istri yang dinilai terlalu mengecam sehingga menimbulkan jamaah yang kemudian kabur satu pesatu. Apakah tidak ada cerita yang indah dan ceria yang membuat suami merasa terhibur, sehingga tak heran bila suami merasa malas untuk mendengarkan cerita sang istri yang bertubi-tubi, yang dinilainya hanya berisi masalah, masalah dan masalah.
Seringkali seorang wanita dihadapkan pada sirah sohabiyah, bagaimana akhlak para istri Rasulullah. Namun cara mendidik para wanita saat ini, tidak sebagaiamana cara sohabiyah dididik. Dan terlebih lagi lingkungan wanita zaman sekarang berbeda dengan lingkungan yang Islami pada zaman Rasulullah. Para suami juga begitu tidak dididik seperti pada zaman Rasulullah dulu, namun tentu banyak teladan dan sunnah yang sebaiknya kita ikuti. Dan kita sebagai wanita muslimah sebaiknya mengikuti bagaiamana cara sahabiyah berakhlak, beribadah dan bersikap. Jadikan istri-istri Rasul dan Sahabat sebagai tauladan dan panutan yang utama, namun jangan memaksa, karena buah mangga masak tidak dalam semalam, namun membutuhkan waktu yang sangat panjang. Perawatan, pupuk dan utamanya kesabaran sehingga buah mangga tersebut layak untuk dimakan. Ingatlah bagaimana Rasulullah menjelaskan; “istri (wanita) diibaratkan seperti tulang rusuk. Jika diluruskan dengan paksa, maka tulang itu akan patah. Dan sebaliknya, jika dibiarkan akan tetap bengkok.

sumber: eramuslim.com

Repost by: @2bWOW
🌷🌻🌹🌷🌻🌹🌷🌻🌹🌷🌻🌹
🌸✍Keep learning, karena menikah tak sekedar tentang cinta 😉🌸

🌎 *Jazirah Arab* 🌎

Sesungguhnya Jazirah Arab itu tidak hanya terdiri atas gurun pasir. Ada banyak tanah subur yang telah dihuni sejak lama. Tanah-tanah subur itu terutama terletak di daerah pantai, seperti Yaman, Yamamah, Hadramaut, dan Ahsa. Di bagian tengah Jazirah Arab ada sebuah wilayah subur lain bernama Najd. Wilayah ini dikenal sebagai tempat asal kuda Arab yang termahsyur ke mana-mana.

Najd dan Yamamah juga terkenal sebagai penghasil gandum. Demikian banyak gandum yang dihasilkan sehingga konon mampu memenuhi kebutuhan seluruh penduduk Jazirah Arab yang ketika Nabi Muhammad dilahirkan berjumlah sekitar 10 juta- 12 juta jiwa. Di kota Madinah terdapat bukit -bukit yang baik untuk ditanami. Sementara itu, kota Thaif terkenal karena buah-buahannya.

Di luar daerah-daerah subur, Jazirah Arab dipenuhi gunung dan bukit-bukit batu yang besar. Tidak ada sungai mengalir. Suhu udaranya sangat panas. Karenanya, penduduk Arab umumnya suka mengembara. Mereka suka berpindah ke tempat mana saja yang dapat memenuhi keperluan hidup sehari-hari berserta hewan-hewan ternak mereka.

📝Catatan tambahan 📝 

🐫 Unta 🐫

Unta adalah kendaraan yang sangat diandalkan penduduk gurun pasir. Ia dapat mengarungi gurun selama 17 hari tanpa minum. Walaupun pelan, jika dipacu unta dapat menempuh jarak sampai 300 km dalam sehari. Unta mau malahap ranting dan rumput pahit yang di jauhi kambing. Unta juga mau minum air berlumpur dan mengubahnya menjadi susu bermutu tinggi yang dapat digunakan sebagai obat tetes mata. Dagingnya dimakan, bulunya dibuat tali, kulitnya dapat menjadi aneka alat, mulai dari sandal sampai atap dan perisai perang. Air seninya menjadi sampo pencuci rambut. Kukunya dibakar dan diulek menjadi b untuk obat luka atau adonan kue. Kotorannya dapat dipakai sebagai bahan bakar. Unta adalah karunia Allah untuk penduduk gurun pasir.

🌼 kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku

​ORANG BARAT “Terkejut Dengan CARA ISLAM MENYEMBELIH SAPI“

Masya Allah, semakin Maju Penelitian Ilmiyah Semakin Membuktikan Kebenaran Islam.
Jelang Hari Raya Idul Adha atau hari raya kurban, jangan pernah makan daging sapi tanpa disembelih, ternyata syariat Islam ini membuat orang barat terkejut.
Simak penelitian ini.
1. Rasulullah tak pernah belajar cardiology tapi syari’atnya membuktikan penelitian ilmu modern.
2. Melalui penelitian ilmiah yang dilakukan oleh dua staf ahli peternakan dari Hannover University, sebuah universitas terkemuka di Jerman. Yaitu: Prof.Dr. Schultz dan koleganya, Dr. Hazim. Keduanya memimpin satu tim penelitian terstruktur untuk menjawab pertanyaan: manakah yang lebih baik dan paling tidak sakit, penyembelihan secara Syari’at Islam yang murni (tanpa proses pemingsanan) ataukah penyembelihan dengan cara Barat (dengan pemingsanan)?
3. Keduanya merancang penelitian sangat canggih, mempergunakan sekelompok sapi yang telah cukup umur (dewasa). Pada permukaan otak kecil sapi-sapi itu dipasang elektroda (microchip) yang disebut Electro-Encephalograph (EEG). Microchip EEG dipasang di permukaan otak yang menyentuh titik (panel) rasa sakit di permukaan otak, untuk merekam dan mencatat derajat rasa sakit sapi ketika disembelih. Di jantung sapi-sapi itu juga dipasang Electro Cardiograph (ECG) untuk merekam aktivitas jantung saat darah keluar karena disembelih.
4. Untuk menekan kesalahan, sapi dibiarkan beradaptasi dengan EEG maupun ECG yang telah terpasang di tubuhnya selama beberapa minggu. Setelah masa adaptasi dianggap cukup, maka separuh sapi disembelih sesuai dengan Syariat Islam yang murni, dan separuh sisanya disembelih dengan menggunakan metode pemingsanan yang diadopsi Barat.
5. Dalam Syariat Islam, penyembelihan dilakukan dengan menggunakan pisau yang tajam, dengan memotong tiga saluran pada leher bagian depan, yakni: saluran makanan, saluran nafas serta dua saluran pembuluh darah, yaitu: arteri karotis dan vena jugularis.
6. Patut pula diketahui, syariat Islam tidak merekomendasikan metoda atau teknik pemingsanan. Sebaliknya, Metode Barat justru mengajarkan atau bahkan mengharuskan agar ternak dipingsankan terlebih dahulu sebelum disembelih.
7. Selama penelitian, EEG dan ECG pada seluruh ternak sapi itu dicatat untuk merekam dan mengetahui keadaan otak dan jantung sejak sebelum pemingsanan (atau penyembelihan) hingga ternak itu benar-benar mati. Nah, hasil penelitian inilah yang sangat ditunggu-tunggu!
8. Dari hasil penelitian yang dilakukan dan dilaporkan oleh Prof. Schultz dan Dr. Hazim di Hannover University Jerman itu dapat diperoleh beberapa hal sbb.:
Penyembelihan Menurut Syariat Islam
Hasil penelitian dengan menerapkan praktek penyembelihan menurut Syariat Islam menunjukkan:
Pertama

Pada 3 detik pertama setelah ternak disembelih (dan ketiga saluran pada leher sapi bagian depan terputus), tercatat tidak ada perubahan pada grafik EEG. Hal ini berarti bahwa pada 3 detik pertama setelah disembelih itu, tidak ada indikasi rasa sakit.
Kedua

Pada 3 detik berikutnya, EEG pada otak kecil merekam adanya penurunan grafik secara bertahap yang sangat mirip dengan kejadian deep sleep (tidur nyenyak) hingga sapi-sapi itu benar-benar kehilangan kesadaran. Pada saat tersebut, tercatat pula oleh ECG bahwa jantung mulai meningkat aktivitasnya.
Ketiga

Setelah 6 detik pertama itu, ECG pada jantung merekam adanya aktivitas luar biasa dari jantung untuk menarik sebanyak mungkin darah dari seluruh anggota tubuh dan memompanya keluar. Hal ini merupakan refleksi gerakan koordinasi antara jantung dan sumsum tulang belakang (spinal cord). Pada saat darah keluar melalui ketiga saluran yang terputus di bagian leher tersebut, grafik EEG tidak naik, tapi justru drop (turun) sampai ke zero level (angka nol). Hal ini diterjemahkan oleh kedua peneliti ahli itu bahwa: “No feeling of pain at all!” (tidak ada rasa sakit sama sekali!).
Keempat

Karena darah tertarik dan terpompa oleh jantung keluar tubuh secara maksimal, maka dihasilkan healthy meat (daging yang sehat) yang layak dikonsumsi bagi manusia. Jenis daging dari hasil sembelihan semacam ini sangat sesuai dengan prinsip Good Manufacturing Practise (GMP) yang menghasilkan Healthy Food.
Penyembelihan Cara Barat
Pertama

Segera setelah dilakukan proses stunning (pemingsanan), sapi terhuyung jatuh dan collaps (roboh). Setelah itu, sapi tidak bergerak-gerak lagi, sehingga mudah dikendalikan. Oleh karena itu, sapi dapat pula dengan mudah disembelih tanpa meronta-ronta, dan (tampaknya) tanpa (mengalami) rasa sakit. Pada saat disembelih, darah yang keluar hanya sedikit, tidak sebanyak bila disembelih tanpa proses stunning (pemingsanan).
Kedua

Segera setelah proses pemingsanan, tercatat adanya kenaikan yang sangat nyata pada grafik EEG. Hal itu mengindikasikan adanya tekanan rasa sakit yang diderita oleh ternak (karena kepalanya dipukul, sampai jatuh pingsan).
Ketiga

Grafik EEG meningkat sangat tajam dengan kombinasi grafik ECG yang drop ke batas paling bawah. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan rasa sakit yang luar biasa, sehingga jantung berhenti berdetak lebih awal. Akibatnya, jantung kehilangan kemampuannya untuk menarik dari dari seluruh organ tubuh, serta tidak lagi mampu memompanya keluar dari tubuh.
Keempat

Karena darah tidak tertarik dan tidak terpompa keluar tubuh secara maksimal, maka darah itu pun membeku di dalam urat-urat darah dan daging, sehingga dihasilkan unhealthy meat (daging yang tidak sehat), yang dengan demikian menjadi tidak layak untuk dikonsumsi oleh manusia. Disebutkan dalam khazanah ilmu dan teknologi daging, bahwa timbunan darah beku (yang tidak keluar saat ternak mati/disembelih) merupakan tempat atau media yang sangat baik bagi tumbuh-kembangnya bakteri pembusuk, yang merupakan agen utama merusak kualitas daging.
Bukan Ekspresi Rasa Sakit!
Meronta-ronta dan meregangkan otot pada saat ternak disembelih ternyata bukanlah ekspresi rasa sakit! Sangat jauh berbeda dengan dugaan kita sebelumnya! Bahkan mungkin sudah lazim menjadi keyakinan kita bersama, bahwa setiap darah yang keluar dari anggota tubuh yang terluka, pastilah disertai rasa sakit dan nyeri. Terlebih lagi yang terluka adalah leher dengan luka terbuka yang menganga lebar…!
Hasil penelitian Prof. Schultz dan Dr. Hazim justru membuktikan yang sebaliknya. Yakni bahwa pisau tajam yang mengiris leher (sebagai syariat Islam dalam penyembelihan ternak) ternyata tidaklah ‘menyentuh’ saraf rasa sakit. Oleh karenanya kedua peneliti ahli itu menyimpulkan bahwa sapi meronta-ronta dan meregangkan otot bukanlah sebagai ekspresi rasa sakit, melainkan sebagai ekspresi ‘keterkejutan otot dan saraf’ saja (yaitu pada saat darah mengalir keluar dengan deras). Mengapa demikian? Hal ini tentu tidak terlalu sulit untuk dijelaskan, karena grafik EEG tidak membuktikan juga tidak menunjukkan adanya rasa sakit itu.
Subhanallah… Memang selalu ada jawaban dari setiap pertanyaan tentang kebenaran Islam. Selalu ada penguatan Allah dari setiap adanya usaha pelemahan dari musuh Dien-Nya yang mulia ini.
Sebenarnya, sudah tidak ada alasan lagi menyimpan rasa tak tega melihat proses penyembelihan kurban, karena aku sudah tahu bahwa hewan ternak tersebut tidak merasakan sakit ketika disembelih. Dan yang paling penting, aku dapat mengerti hikmah dari salah satu Syariah Islam dan keberkahan yang tersimpan di dalamnya.
Jika menurut kalian, artikel ini bermanfaat.

Silakan di-share untuk teman Anda,

sahabat Anda, keluarga Anda, atau bahkan orang yang tidak Anda kenal sekalipun.

Jika mereka tergerak hatinya untuk menghidupkan Al-Quran di tempat tinggalnya setelah membaca artikel yang Anda share, maka semoga Anda juga mendapatkan balasan pahala yang berlimpah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Orang Tua bukan Tim SAR

Ibu Elly Risman

(Senior Psikolog dan Konsultan, UI)
Kita tidak pernah tahu, anak kita akan terlempar ke bagian bumi Allah yang mana nanti, maka izinkanlah dia belajar menyelesaikan masalahnya sendiri .
Jangan memainkan semua peran,

ya jadi ibu,

ya jadi koki,

ya jadi tukang cuci.
ya jadi ayah,

ya jadi supir,

ya jadi tukang ledeng,
Anda bukan anggota tim SAR!

Anak anda tidak dalam keadaan bahaya.

Tidak ada sinyal S.O.S!

Jangan selalu memaksa untuk membantu dan memperbaiki semuanya.
#Anak mengeluh karena mainan puzzlenya tidak bisa nyambung menjadi satu, “Sini…Ayah bantu!”.
#Tutup botol minum sedikit susah dibuka, “Sini…Mama saja”.
#Tali sepatu sulit diikat, “Sini…Ayah ikatkan”.
#Kecipratan sedikit minyak

“Sudah sini, Mama aja yang masak”.
Kapan anaknya bisa?
Kalau bala bantuan muncul tanpa adanya bencana,

Apa yang terjadi ketika bencana benar2 datang?
Berikan anak2 kesempatan untuk menemukan solusi mereka sendiri.
Kemampuan menangani stress,

Menyelesaikan masalah,

dan mencari solusi,

merupakan keterampilan/skill yang wajib dimiliki.
Dan skill ini harus dilatih untuk bisa terampil,

Skill ini tidak akan muncul begitu saja hanya dengan simsalabim!
Kemampuan menyelesaikan masalah dan bertahan dalam kesulitan tanpa menyerah bisa berdampak sampai puluhan tahun ke depan.
Bukan saja bisa membuat seseorang lulus sekolah tinggi,

tapi juga lulus melewati ujian badai pernikahan dan kehidupannya kelak.
Tampaknya sepele sekarang…

Secara apalah salahnya kita bantu anak?
Tapi jika anda segera bergegas mnyelamatkannya dari segala kesulitan, dia akan menjadi ringkih dan mudah layu.
Sakit sedikit, mengeluh.

Berantem sedikit, minta cerai.

Masalah sedikit, jadi gila.
Jika anda menghabiskan banyak waktu, perhatian, dan uang untuk IQ nya, maka habiskan pula hal yang sama untuk AQ nya.
AQ?

Apa itu?

ADVERSITY QUOTIENT
Menurut Paul G. Stoltz,

AQ adalah kecerdasan menghadapi kesulitan atau hambatan dan kemampuan bertahan dalam berbagai kesulitan hidup dan tantangan yang dialami.
Bukankah kecerdasan ini lebih penting daripada IQ, untuk menghadapi masalah sehari-hari?
Perasaan mampu melewati ujian itu luar biasa nikmatnya.

Bisa menyelesaikan masalah, mulai dari hal yang sederhana sampai yang sulit, membuat diri semakin percaya bahwa meminta tolong hanya dilakukan ketika kita benar2 tidak sanggup lagi.
So, izinkanlah anak anda melewati kesulitan hidup…
Tidak masalah anak mengalami sedikit luka,

sedikit menangis, sedikit kecewa, sedikit telat, dan sedikit kehujanan.
Tahan lidah, tangan dan hati dari memberikan bantuan.

Ajari mereka menangani frustrasi.
Kalau anda selalu jadi ibu peri atau guardian angel,

Apa yang terjadi jika anda tidak bernafas lagi esok hari?
Bisa2 anak anda ikut mati.
Sulit memang untuk tidak mengintervensi,

Ketika melihat anak sendiri susah, sakit dan sedih.
Apalagi menjadi orangtua, insting pertama adalah melindungi,

Jadi melatih AQ ini adalah ujian kita sendiri juga sebagai orangtua.
Tapi sadarilah,

hidup tidaklah mudah,

masalah akan selalu ada.

Dan mereka harus bisa bertahan.

Melewati hujan, badai, dan kesulitan,

yang kadang tidak bisa dihindari.
Selamat berjuang untuk mencetak pribadi yg kokoh dan mandiri …..

Nasihat Tentang Kematian

By: KH. Abdullah Gymnastiar

Kecerdasan seseorang bukan ditentukan dari gelar dan pendidikan, melainkan dari 2 hal :
1. Banyak mengingat kematian
2. Mempersiapkan bekal untuk mati

Allah SWT merahasiakan 3 hal berkaitan dengan kematian :
1. Waktu kematian
2. Tempat kematian
3. Cara kematian

Hikmah Allah merahasiakan perkara tentang kematian adalah :

1. Jangan menunda kewajiban.

Jangan pernah menunda apa yang menjadi kewajiban kita sebagai muslim/muslimah, karena kita tidak tahu kapan ajal menjemput kita.
Misalnya :
✅ Sholat tepat waktu, merupakan amalan yang paling dicintai Allah SWT.
✅ Melunasi hutang.
✅ dll

More

Previous Older Entries